Thursday, October 20, 2011
0

Gerakan Pramuka menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka.
Pasal 1
Dalam undang-undan ini yang dimaksud dengan:
1.      Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.
2.      Pramuka adalah warga Negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
3.      Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka.
4.      Pendidikan kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengalaman nilai-nilai kepramukaan.
5.      Gugus Depan adalah satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepan penyelengara pendidikan kepramukaan.
6.      Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan adalah satuan pendidikan untuk mendidik, melatih, dan memberikan sertifikasi kompetensi bagi tenaga pendidik kepramukaan.
7.      Satuan Komunitas Pramuka adalah satuan organisasi penyelenggara pendidikan kepramukaan yang berbasis, antara lain profesi, aspirasi, dan agama.
8.      Satuan Karya Pramuka adalah satuan organisasi penyelenggara pendidikan kepramukaan bagi peserta didik sebagai anggota muda untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pembinaan di bidang tertentu.
9.      Gugus Darma Pramuka adalah satuan organisasi bagi anggota pramuka dewasa untuk memajukan gerakan pramuka.
10.  Kwartir adalah organisasi pengelola gerakan pramuka yang dipimpin secara kolektif pada setiap tingkatan wilayah.
11.  Majelis pembimbing adalah dewan yang memberikan bimbingan kepada satuan organisasi gerakan pramuka.
12.  Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaiman dimaksud dalam Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
13.  Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
14.  Menteri adalah menteri yang membidangi urusan pemuda.
Istilah Gerakan Pramuka
Pramuka (Praja Muda Karana) sebelum tanggal 14 Agustus 1961 bernama Kepanduan. Sebelumnya juga berdiri Gerakan Kepanduan hingga puluhan, seperti Pandu Rakyat Indonesia (PRI), Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI), Hizbul Wathon (HW), Pandu Kesultanan (PK), Wira Tamtama, dan banyak lagi lainya. Namun sekarang hanya ada satu gerakan Kepanduan Nasional yaitu Gerakan Pramuka.
Di Negara-negara lain istilah Pramuka berbeda-beda namun tetap sama maksudnya. Seperti :
Ø  Di Malaysia                 : Persekutuan Pengakap Malaysia;
Ø  Di Singapura               : The Singaphore Scout Association;
Ø  Di Philipina                 : Kapatirang scouting Philifinas;
Ø  Di India                       : The Barat Scouts and Guides
Ø  Di Amerika Serikat     : Boys Scout Of America (BSA)
Istilah Scouting, Padvinder, Kepanduan dan Kepramukaan merupakan suatu pengertian yang sama yaitu Pramuka.
Kode Kehormatan Pramuka
Kode kehormatan pramuka adalah suatu norma yang dimiliki oleh anggota gerakan pramuka. Kode kehormatan pramuka ada dua, yaitu Satya (Janji) dan Darma (Norma). Di tingkatan Siaga ada Dwisatya (dua janji) dan Dwidarma (dua norma). Di tingkatan Penggalang, Penegak dan Pandega terdapat Trisatya (tiga janji) dan Dasa Darma (sepuluh norma). Namun terdapat perbedaan antara Trisatya Penggalang dengan Trisatya Penegak dan Pandega. Perbedaannya terdapat pada kalimat kedua, yaitu (penggalang) “mempersiapkan diri membangun masyarakat” sedangkan pada Penegak dan Pandega “ikut serta membangun masyarakat”.
Dwi Darma : “
Dwi Satya : “
Tristya (penggalang) :
“ Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh akan menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjalankan Pancasila. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat. Menepati dasa darma.”
Trisatya (penegak & pandega :
“ Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh akan menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjalankan Pancasila. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat. Menepati dasa darma.”
Sejarah Kepramukaan (Scout)
Kepanduan masuk ke Indonesia (pada waktu itu masih Hindia-Belanda, karena saat itu Negara Indonesia masih dijajah oleh Belanda) pertama dibawa oleh orang-orang Belanda (penjajah). Dengan nama Nederland Indische Padvinders Vereninging (NIPV) yang artinya persatuan pandu-pandu Hindia Belanda. Bangsa Indonesia mulai tertarik pada organisasi tersebut, dank arena sifatnya yang universal apat menampung aspirasi para pemuda sehingga mudah diterima.
F Suatu hal yang membuat pemerintah colonial Belanda menjadi cukup khawatir. Oleh karena itu Blanda melarang Bangsa Indonesia mengikuti kegiatan NIPV.
F Maka berdirilah organisasi-organisasi kepanduan yang bercirikan nasionalisme, kepanduan pertama yang terbentuk adalah Javaanse Padvinders Organisatie (JPO) atas prakasa Sultan Pangeran Mangkunegara VII pada tahun 1916 di Surakarta.
Ø  Pendirian JPO ini membuat paa pemuda di daerah lain tertarik mendirikan organisasi kepanduan. Yang memang pada waktu itu bisa dianggap sebagai salah satu cara perjuangan sebagai usahanya mencapai kemerdekaan.
F Tonggak kebangkitan Bangsa Indonesia adalah berdirinya organisasi Boedi Oetomo, 20 Mei 1928
F Kemudian Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, menjiwai Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia untuk lebih bergerak maju (merupakan semangat nasionalisme) dan berjanji untuk bersatu.
F Kemudian Pemerintah Belanda melarang penggunaan istilah Padvenders bagi organisasi kepanduan Bangsa Indonesia. Istilah Pandu dan Kepanduan pertama kali dalam Kongres SIAP tahun 1928 oleh KH Agus Salim di kota Banjarnegara, Banyumas, Jawa Tengah.
F Peristiwa bersejarah terjadi sewaktu Lord Boden Powell dan Lady Baden Powell berkunjung ke Indonesia (Hindia-Belanda) pada tanggal 3 Desember 1934 sepulangnya meninjau Jambore di Australia.
F Indonesia pertama kali mengikuti Jambore di Jambore Dunia V di Volegenzang, Belanda, tahun 1937 (Pandu Hindia Belanda)
F Pada zaman penjajahan Jepang, organisasi-organisasi kepanduan dilarang. Semua organisasi kepanduan harus bergabung dengan oorganisasi kepemudaan bentukan Jepang (Seinendan, Keibodan, Heiho, dan PETA).
F Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, kembali berdiri organisasi-organisasi kepanduan di Indonesia.
F Kemudian terjadi peristiwa penting yaitu Jambore Nasional Kepanduan Pertama (sebelum jadi pramuka) yang diselenggarakan di Pasar Minggu, Jakarta tahun 1955.
F Akirnya, disadari bahwa banyaknya organisasi kurang baik untuk persatuan Bangsa, maka Pemerintah mengeluarkan KEPPRES No. 238/61 tentang Gerakan Pramuka, sebagai dukungan pemerintah terhadap organisasi kepanduan di Indonesia. Keppres tersebut ditandatangani oleh Perdan Menteri Ir H Juanda (pada waktu itu Presiden Soekarno sedang mengadakan kunjungan kenegaraan ke Negara Jepang).
F Gerakan Pramuka bukanlah suatu badan pemerintah, semua organisasi melebur diri masuk menjadi anggota Gerakan Pramuka, kecuali organisasi-organisasi kepanduan yang berhaluan kiri/komunis.
F Mulailah Gerakan Pramuka berkembang menjadi organisasi yang disegani. Kemudian sampai saat ini telah diselenggarakan beberapa kali Jambore Nasional (Jamnas), pertemuan pramuka penggalang yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali, yaitu:
Ø  Jamnas I, di Situ Baru, Jakarta, 1973;
Ø  Jamnas II, di Sibolangit, Sumatera Utara, 1977;
Ø  Jamnas III, di Cibubur, Jakarta 1981 (bersamaan dengan penyelenggaraan Jambore Asia Pasifik VI);
Ø  Jamnas IV, di Cibubur, Jakarta, 1986;
Ø  Jamnas V, di Cibubur, Jakarta, 1991;
Ø  Jamnas VI, di Cibubur, Jakarta, 1996;
Ø  Jamnas VII, di Banyuamas, Jawa Tengah, 2001;
Ø  Jamnas VIII, di Cibubur, Jakarta, 2006;
Ø  Jamnas IX, di Teluk Gelam, Sumatera Selatan, 2011.
Pengetahuan Kepramukaan
Anggota pramuka terbagi menjadi 4 tingkatan, yaitu:
1.      Siaga, terdiri dari tiga tingkatan, yaitu Siaga Mula, Siaga Bantu, dan Siaga Tata. Anggotanya berumur anatara 7-
2.      Penggalang, terdiri dari tiga tingkatan, yaitu Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, dan Penggalang Terap. Anggotanya berumur antara
3.      Penegak, terdiri dari dua tingkatan, yaitu Penegak Bantara dan Penegak Laksana. Anggotanya berumur anatara
4.      Pandega, hanya terdiri dari satu tingkatan saja.
Tingkatan-tingkatan tersebut memilki arti kiasan tersendiri. Berikut adalah arti kiasan dari setiap tingkatan :
1.      Siaga : masa menyiagakan masyarakat dalam menghadapi pemerintah kolonial Belanda dalam merintis Kemerdekaan RI, ditandai dengan Kebangkitan Nasional, 20 Mei 1908.
v  Arti kiasan golongan siaga : kemudian segeralah kita memulai dengan pembangunan yang membutuhkan bantuan kesadaran yang tinggi dan penataan yang baik.
2.      Penggalang : masa menggalang persatuan dan kesatuan pemuda, ditandai dengan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.
v  Arti kiasan golongan penggalang: Bangsa kita mencari ramuan atau bahan-bahan serta kemudian dirakit atau disusun dan akhirnya kita terapkan dalam pembangunan Bangsa dan Negara.
3.      Penegak : masa menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Proklamasi, 17 Agustus 1945.
v  Arti kiasan golongan penegak: dalam pembangunan kita memerlukan atau membutuhkan bantara-bantara atau ajudan, pengawas, kader pembangunan yang kuat, baik, terampil dan bermoral yang sanggup melaksanakan pembangunan.
4.      : masa memadegani mengelola pembangunan dan mengisinya.
Metode Pembelajaran
Metode kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui:
a.       Pengenalan Kode Kode Kehormatan;
b.      Belajar sambil melakukan (praktek lapangan);
c.       Sistem kelompok;
d.      Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan rohani dan jasmani peserta didik;
e.       Kegiatan di alam terbuka;
f.       Sistem tanda kecakapan;
g.      Sistem satua terpisah untuk putera dan untuk puteri;
h.      Sistem among.
Sistem among
Sistem among adalah hasil pemikiran Raden Mas Suwardi Suryaningrat atau dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan dan pendiri Taman Siswa. Ki Hajar Dewantara menjabat sebagai Menteri Pendidikan yang Pertama. Lahir pada 2 Mei 1889 dan wafat pada 28 April 1939.

Kata among berarti mengasuh, memelihara atau menjaga. Orang yang melakukan atau melaksanakannya disebut Pamong. Proses Sistem Among sangat jelas pada kalimat ini:


Ing ngarso sung tulodo,
Ing madya mangun karso,
Tut wuri handayani.


Yang artinya di depan teladan, di tengah ikut membangun/melaksanakan, di belakang member dorongan/bantuan kemandirian ke arah kemandirian.
SAKA (Satuan Karya)
Saka adalah wadah menyalurkan minat, mengembangkan bakat, dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan,, keterampilan dan pengalaman para anggota pramuka dalam bidang kejujuran serta motivasi mereka untuk melaksanakan kegiatan nyata dan edukatif sehingga dapat memberi bekal bagi kehidupannya serta bekal pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan pembangunan dalam rangka peningkatan ketahanan nasional.
Ada delapan macam saka yang terdapat di pramuka, yaitu:
1.      Saka Bhayangkara; bidang kepolisian.
2.      Saka Taruna Bumi; bidang pertanian.
3.      Saka Dirgantara; bidang keudaraan.
4.      Saka Kencana; bidang kependudukan.
5.      Saka Bahari; bidang kelautan.
6.      Saka Wana Bhakti; bidang kehutanan.
7.      Saka Bhakti Husada; bidang kesehatan.
8.      Saka Wira Kartika;



Pembina satuan karya disebut Pamong Saka.
Setiap Satuan Karya mempunyai satuan-satuan yang lebih kecil/kelompok yang disebut Krida.
Pembina Pamong Saka tidak harus anggota Pramuka, tetapi setiap anggota masyarakat yang dianggap ahli dalam bidangnya, misalnya guru, dokter, polisi, tentara, pelaut, penyuluh KB, polisi hutan, dan sebagainya. Yangdemikian disebut Instruktur Saka.
Tanda Kecakapan Khusus
Tanda kecakapan khusus adalah tanda yang menunjukkan kemahiran, keterampilan, kecakapan, ketangkasan atau keahlian anggota Pramuka dalam suatu bidang khusus atau tertentu.
TKK (Tanda Kecakapan Khusus) ada lima macam, yaitu:
1.      TKK berwarna dasar merah adalah bidang patriotisme dan seni budaya (melukis, menyanyi, menata meja, dll).
2.      TKK berwarna dasar kuning adalah bidang agama, mental, moral (Qori’, Muadzin, salat, menabung, dll).
3.      TKK berwarna dasar hijau adalah bidang keterampilan dan pembangunan (beternak, kolektor benda, bersepeda, menembak, fotografi, berkebun, dll).
4.      TKK berwarna dasar putih adalah bidang ketangkasan dan kesehatan (berenang, gerak jalan, bela diri, dll).
5.      TKK berwarna dasar biru adalah bidang social, kemanusian, gotong royong, ketertiban masyarakat, perdamaian dunia dan lingkungan hidup (juru bahasa, pengaman ampong, pemadam kebakaran, dll).
TKK dibagi menjadi tiga tingkatan (kecuali siaga, hanya satu tingkatan) yaitu:



















Bingkai TKK:
Ø  Siaga berbingkai hijau;
Ø  Penggalang berbingkai merah;
Ø  Penegak dan pandega berbingkai kuning.
TKK wajib terdiri dari:
1.      TKK Berkemah;
2.      TKK Juru Masak;
3.      TKK Penabung;
4.      TKK Pengamat;
5.      TKK Pengatur Rumah;
6.      TKK Gerak Jalan;
7.      TKK Pengaman Kampung;
8.      TKK Penjahit;
9.      TKK PPPK
10.  TKK Juru Kebun;
Pertemuan Pramuka
Ada beberapa jenis pertemuan pramuka, anatara lain:
1.      Siaga : Pesta Siaga;
2.      Penggalang : Jambore (Jamcab, Jamda, Jamnas, Jamdu, dll), Lomba Tingkat, dian Pinru atau Dian Pinsat, dan sebagainya.
3.      Penegak dan Pandega : Raimuna, Karina, Muspanitara, Perkemahan Wirakarya, dan sebagainya.
Raimuna diambil dari bahasa Irian yang berarti pertemuan atau pesta, begitupula Jambore diambil dari bahhasa suku Afrika yang arrtinya pesta atau pertemuan besar.
Morse
Morse merupakan isyarat yang berupa titik (dots) dan garis/strips (dashes). Penemunya adalah Samuel Finley Breese Morse tahun 1837. Morse dapat digunakan dengan :
1.      Suara / bunyi; misal dengan peluit, terompet dan sebagainya;
2.      Sinar / nyala / cahaya ; misal dengan senter, lampu, api, lilin dan sebagainya;
3.      Tulisan ; misal dengan sandi, kode, dan sebagainya;
4.      Bendera; misal dengan bendera morse, kain, dan sebagainya;
5.      Denyut listrik; misal dengan telegraph, computer, dan sebagainya.
Huruf morse yang terdiri hanya oleh titik (.) saja :
E : .                  I : ..                  S :               H : ….
Huruf morse yang terdiri hanya oleh strips (-) saja :
T : -                  M: - -               O: - - -                         KH : - - - -
Catatan : (KH digunakan untuk kata yang berawalan KH)
Huruf morse yang berlawanan :
A : . -               berlawanan dengan                 N : - .
U : . . -             berlawanan dengan                 D : _ . .
V :  . . . -          berlawanan dengan                 B : - . . .
W : . - -            berlawanan dengan                 G : - - .
P : . - - .           berlawanan dengan                 X : - . . -
R : . - .             berlawanan dengan                 K : - . –
Huruf yang berbalikan :
Y : - . –            dengan            Q : - - .
L : . - . .           dengan            F :  . . - .
Huruf yang tidak ada lawannya :
J : . - - -            C :  - . - .          Z : - - . .
Angka morse (terdiri dari 5 titik dan strips):
1 : . - - ­- -
2 : . . - - -
3 : . . . - -
4 : . . . . –
5 : . . . . .
6 : - . . . .
7 : - - . . .
8 : - - - . .
9 : - - - - .
0 : - - - - -
Tanda-tanda baca (terdiri dari 6 titik dan stips) :
Titik ( . )                      :  . . . . . .
Titik koma ( ; )            : - . - . - .
Koma ( , )                    :  . - . - . –
Tanda tanya ( ? )         : . . - - . .
Tanda petik ( “ )          : . - - - - .
Titik dua ( : )               :  - - - . . .
Semaphore
Semaphore merupakan isyarat yang menggunakan bendera. Benera semaphore berukuran 15 x 45 cm dan berwarna merah kuning, tongkatnya berukuran 50-55 cm. Abjad dan angka semaphore terdiri dari sikap tangan kanan dan kiri. Bendera harus dipegang dengan sedemikian rupa, sehingga seperti sambungan tangan. Semua pergerakan menggunakan bahu, sehingga kedua tangan tetap lurus.

0 cak ocak:

Post a Comment

Ayo budayakan share dengan saling berkomentar